You are currently viewing Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan merupakan bidang dari Ilmu Akuntansi yang sering diterapkan secara bersamaan dalam sebuah perusahaan.

Penerapan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan bertujuan untuk mengelola informasi keuangan suatu perusahaaan.

Dalam praktiknya, kedua bidang tersebut menggunakan dasar data keuangan yang sama, namun keduanya memiliki orientasi pelaporan yang berbeda.

Dilansir dari buku Akuntansi Biaya (2019) karya Firdaus A.

Dunia dan kawan-kawan, akuntansi manajemen merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan pelaporan informasi keuangan untuk para pihak internal perusahaan. Pihak internal yang dimaksud adalah manajemen perusahaan, baik pada tingkat atas, tingkat menengah, maupun tingkat pertama.

Sistem Akuntansi: Definisi, Unsur, dan Fungsinya Sementara akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang menyajikan informasi keuangan yang ditujukan kepada pihak eksternal perusahaan.

Pihak eksternal perusahaan meliputi pemegang saham, calon pemegang saham, kreditur, pemerintah, dan sebagainya.

Pihak eksternal tersebut merupakan pihak yang tidak terlibat secara langsung dalam operasi perusahaan tetapi memiliki kepentingan langsung terhadap perusahaan.

Oleh sebab itu, pihak eksternal tersebut membutuhkan informasi keuangan perusahaan. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa perbedaan pertama antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan terletak pada orientasi pelaporan.

Akuntansi manajemen berorientasi pada pihak internal, sementara akuntansi keuangan berorientasi pada pihak eksternal.

Sebenarnya perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan tidak hanya sebatas pada orientasi pelaporan, masih ada perbedaan pada aspek lainnya.

Perbedaan Dalam buku Akuntasi Biaya (2013) karya Baldric Siregar dan kawan-kawan, dijelaskan perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dalam beberapa aspek, yaitu: Jenis dan frekuensi laporan Dalam akuntansi keuangan, jenis dan frekuensi laporan keuangan sudah ditentukan oleh organisasi profesi atau pemerintah.

Standar laporan keuangan umumnya terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan-laporan tersebut disusun setiap ahkhir periode, biasanya setiap akhir semester atau akhir tahun buku.

Sementara dalam akuntansi manajemen, laporan yang dihasilkan serta frekuensinya ditentukan oleh kebijakan manajemen.

Sehingga laporan dihasilkan setiap kali diperlukan. Baca juga: 8 Etika Profesi Akuntansi Tujuan laporan Pelaporan dalam akuntansi keuangan ditujukan untuk memberi gambaran umum perusahaan dan operasinya dalam suatu periode.

Berbagai pihak yang memiliki kepentingan dengan laporan keuangan ini diharapkan dapat memahami laporan yang disusun oleh perusahaan.

Sementara itu, pelaporan dalam akuntansi manajemen ditujukan untuk memenuhi tujuan tertentu kepada pemakai laporan tertentu.

Misalnya, laporan biaya produksi suatu departemen produksi digunakan untuk menilai kerja atau efisiensi departemen tersebut.

Isi laporan Laporan dalam akuntansi keuangan menjelaskan keadaan perusahaan secara keseluruhan sebagai suatu kesatuan.

Jika perusahaan mempunyai anak perusahaan, maka laporannya tetap merupakan lapooran gabungan.

Isi laporannya pun juga sudah ditetapkan oleh standar akuntansi keuangan.

Sementara dalam akuntansi manajemen, isi laporannya menjelaskan kondisi suatu bagian atau departemen dalam perusahaan.

Informasi yang dicantumkan dalam akuntansi manajemen ditentukan oleh manajemen.

Cara pelaporan Pelaporan dalam akuntasi keuangan wajib mematuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku. Di Indonesia, standar pelaporannya dikenal dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

PSAK merupakan konsep, standar, dan prosedur yang wajib diikuti oleh badan usaha dalam menyusun laporan keuangan, yang khusus ditujukan kepada pihak eksternal perusahaan.

Sementara dalam akuntansi manajemen, cara pelaporannya ditentukan langsung oleh manajemen perusahaan sehingga antara satu perusahaan dengan perusahaan lain dapat berbeda cara pelaporannya.

Verifikasi Dalam akuntansi keuangan, mengharuskan perusahaan untuk meminta akuntan publik memeriksa laporan keuangan yang telah disusunnya.

Pemeriksaan laporan bertujuan untuk mengetahui apakah laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku atau belum.

Akuntan publik yang memeriksa pun harus bersifat independen, tidak memihak sisi manapun.

Sementara dalam laporan akuntansi manajemen, tidak memerlukan pemeriksaan oleh pihak independen atau akuntan publik.

Akuntansi: Definisi, Tujuan, Fungsi, dan Jenis Bidangnya Orientasi waktu Akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan yang bersifat historis, artinya melaporkan kejadian-kejadian yang terjadi di masa lampau.

Sementara laporan yang dihasilkan akuntansi manajemen menekankan pada masa yang akan datang.

Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen dapat membantu perusahaan dalam merumuskan tujuan dan program operasi, membandingkannya dengan hasil sesungguhnya, dan mengambil keputusan-keputusan khusus.

Editor : Ridho Alif

Leave a Reply